Survei yang disponsori oleh koalisi kelompok-kelompok Muslim nasional
dengan Institut Hartford untuk Penelitian Agama. Lembaga itu menghitung, ada
lebih dari 2.100 masjid, yang menandai kenaikan sebanyak 74 % sejak
penghitungan terakhir, yang dilakukan setahun sebelum serangan teroris itu. Bahkan
menurut survei tersebut New York sebagai “korban” kekejian serangan teroris
9/11 - dengan runtuhnya dua menara kembar WTC - memiliki jumlah masjid terbanyak
dengan 257 masjid, disusul California berada di tempat kedua dengan 246 masjid.
Dalam laporan VOA tersebut disebutkan salah satu penulis kajian itu adalah
Ihsan Bagby, guru besar Kajian Islam di Universitas Kentucky. Ia mengatakan,
"Komunitas Muslim di Amerika berkembang, sehat, bersemangat, semakin
menjadi bagian dari Amerika." Ia pun mengatakan bahwa imigrasi dan pertumbuhan penduduk alami
mendorong peningkatan tersebut, bersama dengan meningkatnya sumber daya
keuangan di kalangan Muslim Amerika. Bagby
menuturkan, "Apa yang terjadi setelah 9/11 adalah bahwa insiden itu
mendorong masjid ke dalam masyarakat. Karena pengalaman itu - pengalaman indah
berinteraksi dengan tetangga dan kelompok lintas agama lain di wilayah tersebut
- gereja-gereja dan sinagoga - itu benar-benar membangun simpati dan empati
dengan orang-orang dari keyakinan lain."
Fakta diatas menunujukkan Islam terus
berkembang di AS dengan ditandai bertambahnya jumlah masjid di AS dari tahun ke
tahun. Anggapan sebagian warga AS yang mengatakan bahwa Islam mengajarkan
radikalisme tidaklah terbukti. Mereka
hidup damai bersama umat Islam selama bertahun tahun, tidak ada lagi serangan
teroris lagi di As sampai hari ini. Meskipun umat Islam yang dituduh teroris
diperlakukan buruk oleh pemerintah AS di penjara Guantanamo, pelarangan memakai
simbol agama Islam di Eropa dan tindakan tidak pantas yang dilakukan warga AS
berupa aksi pembakaran Al Quran yang untungnya tidak terjadi. Tidak membuat
umat Islam geram dan melakukan tindakan terorisme pada AS ataupun Negara-negara
lain. Hal Ini membuktikan bahwa Islam
adalah agama damai dan serangan teroris 9/11 bukanlah berasal dari ajaran
Islam.
Dan kekhawatiran umat Islam akan “serangan
balasan” dari warga AS juga tidak terbukti. Meskipun pada awalnya Muslim AS
mengalami intimidasi, namun hal itu tidak terlalu serius dan tidak berlangsung
lama. Mereka pada akhirnya dapat hidup aman dan damai dengan warga AS, karena
warga AS sendiri telah lama hidup damai bersama Muslim AS dan sejak lama telah
mengenal Musim AS sebagai umat yang cinta damai. Jika benar terjadi “serangan
balasan” warga AS terhadap Muslim AS, maka sejak serangan teroris 9/11 akan
terjadi pengusiran besar-besaran Umat Islam dari AS. Namun itu tidak terbukti,
malah sebaliknya Muslim AS semakin bertambah banyak dan pembangunan masjid dimana-mana
di AS. Serangan teroris 9/11 bukanlah berasal dari ajaran Islam namun dilakukan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Muslim AS hidup dapat hidup aman dan
menjalankan ajaran Islam secara bebas di AS meskipun jumlahnya minoritas. Kini
AS telah membuktikan bahwa Islam adalah agama cinta damai.
0 komentar:
Posting Komentar